Kamis, 14 Januari 2016

Menuai Ketiadaan Jiwa

Namaku Dira, Indira Syafina.

Prinsip Dira = tidak mau berpacaran hingga dihalalkan.
Pernah merasa diprioritaskan oleh seseorang hingga berbulan bahkan tahun? Pasti pernah kan hehe Namun mendengar oranglain berkata bahwa tidak hanya memprioritaskan diriku seorang saja, melainkan memprioritaskan beberapa wanita lainya.
.
.
Lalu bagaimana perasaan kalian? Fitrah manusia adalah diberi rasa cinta dan kasih sayang dalam jiwanya masing-masing. Jika hatinya merasa didekati oleh seseorang lambat laun akan menumbuhkan rasa yang tidak wajar. Ya semua orang pasti begitu, lalu masalah yang ku hadapi adalah merasa dijaga namun pada kenyataanya hanya penjagaan yang biasa, sama seperti penjagaan yang selalu lelaki itu lakukan pada setiap wanita lainya. Kesadaran itu timbul beberapa minggu lalu, setelah kenyataan menyadarkanku bahwa lelaki itu hanya membual kata-kata demi kebahagiaanya, karena lelaki itu mungkin sangat senang chatting dengan oranglain.
.
.
Wahai para Adam, kuingatkan pada kalian jangan pernah terlalu mengabaikan perasaan seseorang. Begini saja, seseorang yang sedang menjaga dirinya dari zina saja dapat tergoyah dari apa yang kau tumbuhkan, lalu menuaikan hal yang tidak diharapkan. Kau paham? Tidak semua wanita mampu mengontrolnya. Bahkan menjaga dirinya saja wanita kesulitan, lalu siapa yang akan bertanggungjawab atas kejadian ini? Ya, jawabanya pasti yang terlalu berharap kan? Lalu pengharapan itu muncul darimana? Siapa yang memberi perhatian lebih sehingga seseorang merasa sedang diagungkan tanpa sadar padahal bukan hanya dirinya yang sedang diistimewakan.
Perasaan yang dikirim syaiton ini sangat membuat hati para kaum hawa merasa tidak di hargai lagi keberadaannya. Lalu solusinya bagaimana? Ya, kalian bisa bertanya pada mentor agama kalian.
Seperti pengalamanku,
.
.
Ya aku bertanya pada mentorku. Jawabanya begini, hati wanita sangat lembut ia lebih sering mengikuti perasaanya dibanding pemikiran yang logis. Jalan keluarnya hanya satu "menjauhi yang sifatnya merugikan" nah apa itu? Itu adalah sesuatu yang sifatnya mubazir serta membuang buang waktu. Sesuatu itu, adalah CHATTINGAN dengan seseorang yang memberikan perhatian semu. Ku tegaskan bahwa itu termasuk zina pula. Rugi bukan? Kenapa zina?
Mentorku mengatakan bahwa itu zina, karena pada kenyataanya dalam konteks memang tidak sedang berdua duaan atau bermesraan bersama di suatu tempat. Namun sebuah pikiran yang sedang bersama/berdua duaan, maksudnya begini pada saat kau chattingan pasti didalamnya adalah percakapan antara kau dan dia bukan? Nah hal itulah yang dikatakan zina. Karena kenapa? Itu adalah zina syahwat, kau membuang waktu yang tak nyata pada dunia maya yang membuat perasaan tak karuan akan muncul seiring berjalanya waktu. Lalu kalau begini mau bagaimana? Ya, kuputuskan ingin membiasakan membalas chat nya seadanya saja. Tak ada yang perlu diistimewakan lagi. Nahhh Kau tetapkan saja dalam jiwamu dengan prinsip yang sama denganku,seperti ini Karena aku percaya,apa yang telah ditakdirkan untukku pasti akan menjadi milikku,tanpa ada oranglain yang bisa memilikinya.
.
.
Yang kau bisa lakukan selanjutnya, berwudhu lalu sholat tahajud dengan memohon ampun untuk menghilangkan perasaan yang tidak seharusnya ada. Hilanglah perasaan itu, kau sugestikan seperti itu InsyaAllah lambat laun kau akan merasa tidak akan pernah menaruh perasaan sayang bahkan cinta pada seseorang yang memang masih semu.
Allah telah menyiapkan Jodoh penggambaran kita, kau hanya tinggal melakukan apa yang dianjurkan olehNya.
Tak perlu meragukan apapun karena ragu adalah sifatnya syaiton. 

#nokhalwatuntilakad
#stoppacaran
#halalinnikahin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menuai Ketiadaan Jiwa

Namaku Dira, Indira Syafina. Prinsip Dira = tidak mau berpacaran hingga dihalalkan. Pernah merasa diprioritaskan oleh seseorang hingga b...